Dalam setiap waktu kita selalu berlarian bersama
Berlari dengan lincah tuk warnai hari & mengukir sgala kenangan
Sahabat… kaulah pijar cahaya disetiap sudut hati
Kau beri candamu saat ku resah
Kau beri senyummu saat ku gelisah
Kau selalu ada saat ku tak berdaya
Kaulah ciptaan Tuhan yang paling sempurna
Meskipun jarak telah memisahkan kita
Namun tidak untuk PERSAHABATAN ini
PERSAHABATAN ini kan tetap terjalin & tak akan pernah bisa terpisahkan…
Karena hati kita… diri kita… nyawa kita…
Tlah terikat pada satu jalinan…
Disini… ku selalu merindukan kalian…
Dimanapun kalian berada…
Dan engkaulah SAHABAT KU UNTUK SELAMANYA….
----------------------------------------------------------------------
kenangan . . .
yang teringat hanya canda dan kesedihan
dalam gelap hati aku menangis
mengenangpun tak jadi arti
semua yang telah terjadi
takkan kembali
kenangan . . .
kan tercipta bila kekasih pergi
tuk selamanya
bisikan hati yang tersimpan dalam bayangan telah jadi bintang
kali ini ku takkan biarkan ia terjatuh atau menangis....
Sahabat....
Suatu ketika sahabat tersesat di hutan belantara. Bekal perjalanan habis, kompas tak punya, alat komunikasi pun tak ada, lalu benarkah sudah tidak ada sama sekali yang sahabat punya untuk bertahan hidup? Tidak, sahabat masih punya satu kekuatan besar untuk bertahan hidup: harapan.
Harapan jangan pernah kita remehkan. Meski ia tidak nampak tapi sebetulnya ia adalah kekuatan yang amat besar. Dengan harapan, kita bisa melakukan apa yang kita mau. Kita juga mau menunggu sepanjang apapun itu jika masih ada harapan di hati. Banyak pekerjaan besar bisa diselesaikan oleh sedikit orang karena adanya harapan.
Walaupun sahabat punya kemampuan teknis menjelajah hutan, lengkap dengan peralatannya, tetap tidak ada artinya bila sahabat telah putus harapan. Sahabat sudah tercekam rasa takut, bayangan kematian sudah masuk ke dalam otak, dan cemas kehilangan orang-orang yang sahabat cintai sudah menusuk, maka kemampuan teknis menaklukkan alam jadi percuma.
===========ooOoo===========
“Ah, harapan itu akan datang kalau kita memang punya kesempatan.” Begitulah biasanya orang-orang berbicara tentang harapan. Menurut kebanyakan orang, harapan itu akan ada kalau kita memang punya kesempatan. Misal, remaja yang di kelasnya cerdas, punya fasilitas belajar yang lengkap, akan mudah jadi juara kelas dibandingkan teman-temannya yang lain. Sama seperti dalam peperangan, biasanya pasukan yang persenjataannya komplit, jumlah personilnya lebih banyak, selalu punya kesempatan untuk menang lebih besar.
Eh, kenyataannya nggak begitu. Banyak remaja yang ‘biasa-biasa’saja tapi bisa berprestasi. Sementara banyak remaja yang punya peluang begitu besar untuk sukses malah ’susah’ berprestasi. Menurut para pakar psikologi atau terapis mental, faktor yang bisa membuat kita sedemikian kuat adalah karena punya harapan yang tinggi. Nah, di sini fasilitas yang komplit jadi nggak berarti kalau diri kita nggak pernah menaruh harapan untuk sukses.
Ada dua hal yang bikin pede dan harapan seseorang gede. Buat optimisme tambah besar; kekuatan fisik dan kekuatan moral. Dalam peperangan, para prajurit akan bertempur dengan semangat tinggi kalau merasa persenjataannya komplit, jumlah tentaranya banyak, dan dipimpin oleh komandan yang jago strategi.
Kalaupun fisik lemah, tapi moral berperang besar, lawan masih bisa digebug. Pujian dan sanjungan juga lumayan ampuh mwmbuat nyali orang makin gede. Kata Bobby DePotter, pengarang buku Quantum Learning, anak-anak dan remaja yang sering dipuji oleh orang tuanya rata-rata punya prestasi belajar yang lebih oke dibandingkan mereka yang sering dicela.
Ketika anda melakukan kesalahan, sadarilah bahwa anda hanyalah manusia biasa. Dan, inti kemanusiaan adalah ketidaksempurnaan. Anda hanya perlu menjadi lebih baik. Ini bukan berarti anda harus melakukan kesalahan. Namun, anda harus menyadari bahwa kesempurnaan itu tak usah diupayakan. Bila anda menuntut kesempurnaan pada diri anda sendiri, terlebih pada orang lain, maka anda berjalan di jalur yang menyesatkan. Kesempurnaan semacam ini tak mengijinkan kesalahan dan membunuh daya cipta. Kesempurnaan ini hanya akan membebani langkah anda. Alih-alih melangkah maju, anda salah melangkah atau tak memiliki kekuatan untuk berjalan. Bila anda ingin meraih yang terbaik dari diri anda dan orang lain, maka biarkan kemanusiaan anda menuntun arah anda, yaitu dengan petunjuk kesalahan.
Mungkin menyenangkan menonton film dimana sang jagoan selalu menang dan tak mungkin terluka. Tapi, anda tahu itu tidak ada. Meski hanya di film, suatu saat anda akan merasa bosan dan dikibuli. Itulah mengapa, bila anda merasa harus selalu benar dan menganggapnya sebagai kesempurnaan, anda menipu diri anda sendiri. Jangan biarkan anda melakukan kesalahan. Demikian halnya, jangan paksa diri anda untuk melakukan kesempurnaan. Akuilah bahwa anda manusia biasa. Maka, anda akan sangat terhormat di mata anda sendiri dan orang lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar