Menurut sebagain orang trik berasal dari bahasa inggris yaitu trick yang itu juga bisa diartikan metode yang mana kata ini diadopsi dari bahasa yunani yaitu method yang berarti cara , sedangkan orang Indonesia sendiri lebih sering menggunakan, kata trik sendiri lebih sering digunakn oleh masyarakat karena lebuh popular disbanding kata metode yang kono hanya digunakn oleh orang-orang ilmiah saja
Menurut penelitian para ahli karangan ilmiah trik-trik kreatif dalam mengarang diciptakan untuk memudahkan para mahasiswa yamg sedang memgerjakan makalah atau bahkan skripsi yang memang selalu dikerjakan oleh mereka khusnya bagi para pemula atau para mahasiswa baru yang belum pernah membuat karangan ilmiah, apalgi saat-saat ini tugas-tugas karangan ilmiah pasti ada dalam setiap mata kuliah tentunya mereka harus lebih kreatif lagi dalam membuat karangan-karangan yang benar-benar berkualitas
Fungsi-fungsi trik dalam mebuat karangan ilmiah
Ada lima trik atau cara membuat karangan ilmiah yang baik, yang man trik-trik ini sudah dipraktikan oleh para mahasiswa atau para dosen dalam membuat karangan ilmiah yang banyak diminati banyak orang atu dalam artian berkualitasnya karangan ilmiah tersebut dan menariknya isi karangan ilmiah tersebut
1. Masa D-S-D
Untuk pola pengembangan tema, dapat mengikuti urutan pola pikir (D-S-D) masa dahulu-masa sekarang-masa depan
Mengapa kita berbicara masa dahulu karena biasanya masa dahulu bisa menjadi tolak ukur kita untuk mencapai masa sekarang oleh karena itu trik ini sangat berkesinambungan terutama jika kita juga memperhitungkan masa sekarang maka setidaknya kita sedikit bisa tahu bagaiman gambaran tentang masa depan, maka cara ini dirasa cukup efektif untuk menghasilkan karya-karya yang lebih bermutu lagi
2. PM-HT
Pola pengembangan tema ini dapat diartikan: perhatian-minat-hasrat-tindakan. Cara ini sangat sesuai dengan tulisan berbentuk pidato, sambutan, wejengan, ceramah, kampanye, dan lain-lain.inti dari pola ini memperbesar minat pembaca, menyalakan hasrat, dan mengajak melakukan sesuatu yang konkret.
Seperti contoh dalam hal kampanye maka kita dituntut untuk bisa mendapat perhatian yang besar dari para hadirin, karena berhasil tidaknya kampanye dinilai dari antusiasme para hadirin selain itu juga harus memperhatikan minat dari orang-orang yang hadir dalam acara tersebut, bagaimana cara kita bisa mengetahui minat dari orang yang hadir (mengajak apa yang ingin dikampanyekan). Kemudian jika sudah kita lakukan selanjutnya kita perhatikan hasrat dan tindakan kita selanjutnya dalam acara tersebut agar para hadiran tidak jenuh dan selalu monoton dengan omongan-omongan kita.
3. T-A-S
Pola pengembangan tema ini dapat diartikan tesis-antesis-sintesis. Cara ini dapat dipergunakan untuk menyusun karangan yang bersifat argumentative. Seperti pemikiran, penalaran. Karangan ini dapat dipakai untuk membicarakan dua segi yang berbeda misalnya baik buruk, untung-rugu, benar-tidak.dll
Tesis merupakan dalil atau pernyataan tentang suatu pandangan yang dianut orang.tesis merupakan suatu rumusan dari tema karangan, dan dikemukakan pada bagian paragraph pertama sebagai semacam pendahuluan.
Antitesis merupakan analisis dari tesis, mengemukakan pandangan dari dua segi yang bertbeda,bahkan pandangan tersebut dapat diuraikan secara bertentangan dengan penalaran yang logis.
Sintesis,bagian akhir yang mengemukakan pendapat sendiri.
4. I-P-S
Pola pemgembangan ini berlaku secara umum,INTRODUKSI-PENGEMBANGAN-KESIMPULAN.
Pengembangan artinya pemaparan,pembahasan tema karangan
Simpulan artinya penutupan karangan
Misalnya :
a.Topik : Goa kelelawar
Tema : Habitat kelelawar di gunung suci
Bagan : Pendahuluan : Ingin mencari tahu habitat kelelawar didalam goa di banding dialam bebas – bagaimana mereka mencari makan – bagaimana mereka berinteraksi sesame jenis atau lawan jenis – perbedaan sarang yang mereka buat.
Pengembangan : Bagaimana mereka merawat dan membesarkan keturunan mereka - mengetahui jenis kelelawar yamg identik dengan sesuatu yang lembab dst.
Simpulan : Bersiap - siap mengumpulkan banyak sampel –meneliti lebih jeli antara jantan dan betina – habitat kelelawar yang lebih dominant bila hidup didaerah yang lembab.
5. DAM-D
Pola DAM-D, kepanjangan dari: D=Duduk perkara, A=Alasan, M=Misal, dan D-Duduk perkara. Pola ini sesuai digunakan untuk mengungkapkan tema yang menyangkut suatu pernyataan atau kebenaran umum.
Pengertian dari itu semua adalah :
D Singkatan dariDari duduk perkara .Disini penulis menyatakan duduk perkara masalah yang sesuai dengan tema.
A Singkatan dari alas an .setelah menegaskan sesuatu ,selanjutnnya memberikan alasan-alasan supaya pernyataan tersebut dipahami dan diterima orang.
M Singkatan dari misal. pernyataan dan alasan yang telah dikemukakan, diperkuat dengan contoh-contoh konkrit dari pengalaman.
D Singkatan dari duduk perkara.pada bagian akhir berisi menegaskan kembali duduk perkara, dengan kalimat-kalimat baru tidak mengulang kalimat yang dipakai sebelumnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar